Analisis Perilaku Merokok, Dampak Kesehatan dan Strategi Pengendalian Tembakau
Abstract
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat merokok tertinggi di dunia. Sistem kesehatan nasional di Indonesia melaporkan defisit keuangan yang signifikan karena penyakit terkait tembakau seperti stroke, penyakit jantung iskemik, diabetes, kanker, hingga kematian dini. Meskipun kebijakan pengendalian tembakau berhasil menurunkan perokok remaja, namun tingkat perilaku merokok usia dewasa semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perilaku merokok dan persepsi terhadap dampak kesehatan dari rokok konvensional, rokok elektrik dan heated-tobacco products (HTP), serta mengetahui alternatif strategi untuk mengendalikan penggunaan tembakau. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional pada bulan Maret 2022 - Juni 2023 di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Makassar. Sampel penelitian yaitu perokok aktif sebanyak 750 responden yang direkrut dengan metode cluster dan random sampling. Jumlah perokok aktif dari tiga jenis rokok didominasi oleh kelompok laki-laki yaitu lebih dari 80% responden pada setiap kategori rokok. Dari ketiga jenis rokok, keluhan minimal paling banyak dirasakan oleh pengguna HTP (72%). Keluhan pengguna rokok konvensional meliputi batuk (21%), kelelahan (14%), sesak napas (24%), disfungsi penciuman (2%), sakit tenggorokan (17%), sedangkan keluhan pusing (9%), mual (10%) dan hilang napsu makan (7%) paling sering ditemui pada pengguna rokok elektrik. Rokok memiliki konsekuensi negative jangka pendek dan jangka panjang terhadap kesehatan sehingga strategi harm reduction perlu dipertimbangkan sebagai upaya preventif dan promotif. Rokok HTP memiliki potensi sebagai alternatif untuk mengendalikan penggunaan tembakau.