Metode Breast care dalam Upaya Menstimulasi Keluarnya ASI Pada Ibu Nifas dengan Masalah Bendungan ASI

  • Intan Sari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budi Mulia Sriwijaya
  • Bina Aquari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budi Mulia Sriwijaya
  • Rini Gustina Sari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pembina

Abstract

Menyusui berhubungan dengan manfaat kesehatan yang sangat baik bagi bayi. Selain mengandung sel kekebalan tubuh, nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi juga mengandung komponen bioaktif. ASI merupakan makanan yang paling cocok untuk bayi dikarenakan mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi lainnya.Bendungan ASI terjadi karena hambatan aliran darah vena atau saluran kelenjar getah bening akibat ASI terkumpul dalam payudara. Kejadian ini timbul karena produksi ASI yang berlebihan sementara kebutuhan bayi pada hari pertama hanya sedikit. Breastcare adalah suatu
metode perawatan payudara yang dilaksanakan pada masa kehamilan atau masa nifas untuk memperlancar produksi ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat breast care dalam mengatasi masalah bendungan ASI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah 35 orang responden, sampel dalam penelitian ini adalah 15 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat sampel 15 responden (100%) ibu nifas dengan payudara bengkak. Dari 15 responden hanya 13 responden (86,7%) yang melakukan perawatan secara teratur dan pengeluaran ASI lancar namun terdapat 2 responden (13,3%) yang payudara bengkak tapi tidak meneruskan melakukan metode breast care karena bayinya meninggal, sehingga menyebabkan pengeluaran ASI tidak lancar karena tidak disusui oleh bayi. Pada 2 responden (13,3%) yang bayinya meninggal dilakukan tindakan bebat payudara

Published
2023-07-30
How to Cite
Sari, I., Aquari, B., & Gustina Sari, R. (2023). Metode Breast care dalam Upaya Menstimulasi Keluarnya ASI Pada Ibu Nifas dengan Masalah Bendungan ASI. JURNAL KESEHATAN TERAPAN, 10(2), 130-135. https://doi.org/10.54816/jk.v10i2.741