UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN PHILIPPE NONET AND PHILIP SELZNICK MENGENAI HUKUM KONSERVATIF
Abstract
An omnibus law from early to serious debate with the community and interest groups , in the end are passed by the house of representatives through a meeting quickly. The meeting quickly led to rejection 2 factions in the house of representatives against the law no. 11 years 2020 about copyright, work the Democrat Faction and FKPS. Community groups concerned with this law also launch a wave of protests and rejected the law firm. One of the evidence is a process of discussion and the adoption of the law are not transparent and accountable, also did not involve elements of society. Depart from the reality, later writers try collaboration these phenomena in perspective thought phillippe nonet and philip selznick, conservative of the law in the process, it is not transparent, and accountable if there are involving public in his discussion, but only. formality. By using the method normative juridical based on a source of reference contextual , the author concluded that related to endorsement ciptaker this law that the government too rash that disregarded asean legislation regulation should transparent , accountable , prudence , and participatory .As stipulated in law no. 15 years 2019 revision of the law no. 12 years 2011 on the establishment of legislation regulation
Downloads
References
-Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945
-UU No. 15 tahun 2019 Tentang Perubahan UU No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
-UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
2. Buku, Makalah, dan Jurnal Hukum:
Philippe Nonet dan Philip Selznick. 1978. Law and Society in Transition: Toward Responsive Law, London: Harper and Row Publisher.
Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri djamiati, Argumentasi Hukum (Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity press, 2005).
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Lili Rasjidi dan Liza Sonia Rasjidi, Monograf: Filsafat Ilmu, Metode Penelitian, Dan Karya Tulis Ilmiah Hukum, Bandung, 2009.
Kuntana Magnar, Hubungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dengan Presiden Setelah Perubahan Undang- Undang Dasar (UUD) 1945: Pencarian Bentuk dan Isi, Disertasi, Universitas Padjadjaran (Bandung, 2006).
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normative -Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994).
Adhi Setyo Prabowo, Politik Hukum Omnibus law. Jurnal Pamator, Volume 13 No. 1, April 2020.
Bryan A. Garner, et. al. (Eds.). Black’s Law Dictionary Ninth Edition. St. Paul: West Publishing Co., 2009.
Patrick Keyzer, ”The Indonesian Omnibus law: Opportunities and Challenges”, Kuliah Umum, Universitas Brawijaya, (Malang, 29 January 2020).
Black’s Law Dictionary, West Publishing Wo, (2004).
Ahmad Redi & Ibnu Sina Chandranegara. Omnibus law, Diskursus Penerapannya dalam Sistem Perundang Undangan Nasional. 2020. Cet 1. Rajawali Pers. Depok.
William J. Chambliss dan Robert Seidman dalam Suteki. “Desain Hukum di Ruang Sosial.” Cet 1. Yogyakarta. 2013. Thafa Media.
Conie Pania Putri, Upaya Penyelesaian Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia, Jurnal Justici 9 (1), 2017.
______________, Perlindungan Hukum Terhadap Hak Perempuan Berdasarkan Uu No 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan, Jurnal Hukum Tri Pantang 2 (No 1), 2016.
Novianto Murti Hantoro, Konsep Omnibus law dan Tantangan Penerapannya, Jurnal Parliamentary Review Vol II No.1 2020.
Mandala Harefa & Achmad Sani Alhusain, (2020). Pembentukan Omnibus law dalam Upaya Meningkatkan Investasi. Parliamentary Review, II(2).
Muhammad Bakri, dalam buku Pengantar Hukum Indonesia Jilid I: Sistem Hukum Indonesia Pada Era Reformasi, Malang: UB Press, 2013.
MF Indrati & M Farida, Ilmu Perundang-undangan jilid 1, Yogyakarta: Kanisius, 2011.
Satjipto Rahardjo, Beberapa Pemikiran tentang Ancangan antar Disiplin dalam Pembinaan Hukum Nasional, Sinar Baru, Bandung, 1985.
Artidjo Alkostar dan M. Sholeh Amin (ed.). Pembangunan Hukum dalam Perspektif Nasional, LBH Yogyakarta dan Rajawali Jakarta, 1986.
Henry Arianto, Hukum Responsif dan Penegakan Hukum di Indonesia, Jurnal Lex Jurnalica Volume 7 Nomor2, April 2010.
S. Brodjo Soedjono, Hukum Represif dan Sistem Produksi Hukum yang Tidak Demokratis, Jurnal Hukum. No. 13 Vol 7. April 2000.
Fahmi Ramadhan Firdaus. Pencegahan Korupsi Legislasi Melalui Penguatan Partisipasi Publik dalam Proses Pembentukan Undang-Undang di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia Vol (17) No. 3 - September 2020.
3. Sumber Internet:
Dikutip dari: https://ekonomi.bisnis.com/read/20201011/12/1303557/uu-ciptaker-disahkan-ini-urgensi-yang-dijadikan-latar-belakang-oleh-pemerintah, diakses pada 5 Mei 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Pemerintah dan DPR "Ngotot" Mengesahkan Omnibus law UU Cipta Kerja?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/06/190300665/kenapa-pemerintah-dan-dpr-ngotot-mengesahkan-omnibus-law-uu-cipta-kerja?page=all, diakses pada 5 september 2020.
Dikutip dari: https://economy.okezone.com/read/2020/10/13/320/2292723/ternyata-ini-latar-belakang-pembentukan-uu-cipta-kerja, diakses pada 12 November 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Plus Minus Omnibus law UU Cipta Kerja yang Sudah Disahkan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/05/210758765/plus-minus-omnibus-law-uu-cipta-kerja-yang-sudah-disahkan, diakses pada 5 november 2020.
https://www.wartaekonomi.co.id/read260634/apa-itu-omnibus-law, (diunduh, Rabu, 6 Februari 2020).
https://nasional.sindonews.com/read/1509229/16/serikat-pekerjatolak-omnibus-law-1580140561, (diunduh, Senin, 3 Februari 2020).
Dikuti dari: https://business-law.binus.ac.id/2019/10/03/memahami-gagasan-omnibus-law/, (diunduh, Senin, 3 February 2020).
Dikutip dari: https://nasional.sindonews.com/read/1509229/16/serikat-pekerjatolak-omnibus-law-1580140561, (diunduh, Senin, 3 Februari 2020).
Kementerian Luar Negeri. (2019). Pidato Presiden RI pada Sidang Paripurna MPR RI dalam rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2019-2024. Diakses dari https://kemlu.go.id/download/L3Npd GVzL3B1c2F0L0RvY3VtZW50cy9QaWRhdG8 vTGFpbm55YS9QaWRhdG8lMjBQcmVzaWRl biUyMFJJJTIwMjAlMjBPa3QlMjAyMDE5LnBk Zg==)
DPR RI. (2019). Prolegnas Long List. dpr.go.id. Diakses dari http://www.dpr.go.id/uu/prolegnas-long-list
RI Ribet! Jokowi Marah, Perusahaan China Lebih Pilih Vietnam. (2019, September 07). CNBIndonesia.com. Diakses dari https://www. cnbcindonesia.com/news/20190907081447-4- 97783/ri-ribet-jokowi-marah-perusahaan-chinalebih-pilih-vietnam.
Dongkrak Peringkat Kemudahan Berbisnis, Bank Dunia Sarankan 2 Hal. (2019, Oktober 27). Tempo. co. Diakses dari https://bisnis.tempo.co/ read/1265067/dongkrak-peringkat-kemudahanberbisnis-bank-dunia-sarankan-2-hal.
Menyongsong Era Baru UMKM dengan Omnibus law. (2019, November 01). Detik.com. Diakses dari https://news.detik.com/kolom/d-4768623/ menyongsong-era-baru-umkm-denganomnibus-law
WALHI, RUU Cipta Kerja: Cilaka Cipta Investasi, Perkeruh Kondisi Krisis Multidimensi, 6 April 2020. Diakses dari:https://www.walhi.or.id/uploads/blogs/Surat%20Terbuka/2020%2004%2007.%20Kertas%20Posisi%20WALHI%20RUU%20CILAKA%20-.pdf, diakses pada 15 juni 2020.
FH UGM, Kertas Kebijakan Catatan Kritis Terhadap UU No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja (Pengesahan DPR 5 Oktober 2020) Edisi 2/ 5 November 2020, hlm. 4, dikutip dari: https://rispub.law.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1049/2020/11/Kertas-kebijakan-analisis-UU-Cipta-Kerja-FH-UGM-5-November-2020-rev-1.pdf, diakses pada 15 november 2020.
Tujuh fraksi yang telah menyetujui yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan. Sedangkan, dua fraksi menyatakan menolak RUU Cipta Kerja ini yaitu Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat. Dikutip dari: https://news.detik.com/berita/d-5200573/demokrat-pks-tolak-ruu-cipta-kerja-7-fraksi-mendukung-jadi-uu, diakses pada 10 Oktober 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "SBY Jelaskan Alasan Partai Demokrat Tolak Pengesahan RUU Cipta Kerja", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/10/13/05000051/sby-jelaskan-alasan-partai-demokrat-tolak-pengesahan-ruu-cipta-kerja.
Dikutip dari: https://nasional.tempo.co/read/1392748/alasan-pks-tolak-penetapan-ruu-cipta-kerja/full&view=ok, diakses pada 15 November 2020.
Dikutip dari: https://news.detik.com/kolom/d-5240785/permasalahan-sekitar-uu-omnibus-law-cipta-kerja, diakses pada 10 November 2020.
Dikutip dari: https://nasional.sindonews.com/read/199058/12/partisipasi-publik-dalam-penyusunan-uu-cipta-kerja-telah-dibuka-lebar-1602893459?showpage=all, diakses pada 20 oktober 2020.
Dikutip dari: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201006130832-32-554920/partisipasi-minim-abai-ham-disorot-di-penyusunan-omnibus-law, diakses pada 7 oktober 2020.
Dikutip dari Sumber: https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/351650/pentingnya-partisipasi-publik-dalam-omnibus-law, diakses pada 11 oktober 2020.
Alip Dian Pratama, UU Cipta Kerja dan Kehendak Rakyat, dalam: https://kumparan.com/alipdian90/uu-cipta-kerja-dan-kehendak-rakyat-1uLlh9Hsygo/full, diakses pada 10 Oktober 2020.