Hubungan antara Paritas dan Pendidikan tengan Kejadian Abortus Inkomplett Pada Ibu Hamil

  • Eka Rahmawati Universitas Kader Bangsa
  • Reffi Dhamayanti Universitas Kader Bangsa
Keywords: Paritas, Pendidikan, Abortus, Abortus inkomplett, Ibu Hamil

Abstract

Abortus inkomplit merupakan kondisi yang perlu mendapat perhatian karena prevalensinya cukup tinggi. Abortus didefinisikan sebagai penghentian kehamilan sebelum usia 20 minggu, dihitung sejak hari pertama haid terakhir. Abortus inkomplit terjadi ketika sebagian hasil konsepsi keluar dari rahim melalui kanalis servikalis. Menurut World Health Organization (WHO, 2018), abortus terjadi pada 25% kehamilan, dengan 80% kasus terjadi pada usia kehamilan 2–4 bulan. Setiap tahun, tercatat sekitar 4,2 juta kasus abortus. Dari 46 juta aborsi global, 20 juta di antaranya tidak aman, menyebabkan sekitar 800 kematian dan menyumbang 13% terhadap angka kematian ibu secara global. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Peneliti melibatkan seluruh ibu hamil dengan perdarahan trimester pertama (usia kehamilan < 20 minggu) yang dirawat di RS Dr. A.K. Gani Palembang selama tahun 2023. Sampel berjumlah 65 responden yang dipilih dengan metode total sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dan tingkat pendidikan dengan kejadian abortus inkomplit. Analisis univariat menunjukkan bahwa dari 65 responden, 26 orang (40,0%) termasuk kategori paritas tinggi, sedangkan 14 orang (42,4%) termasuk paritas rendah. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara paritas dengan kejadian abortus inkomplit (p = 0,989), serta antara tingkat pendidikan dengan kejadian abortus inkomplit (p = 0,599). Penelitian ini menyimpulkan bahwa paritas dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kejadian abortus inkomplit pada ibu hamil trimester pertama di RS Dr. A.K. Gani Palembang tahun 2023.

 

Published
2024-04-30