HUBUNGAN JARAK KEPELAYANAN DAN STATUS EKONOMI DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAMI KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2021
Abstract
Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam dekade terakhir menekankan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dalam rangka menurunkan kematian ibu dan kematian bayi. Pada tahun 2015, penekanan persalinan yang aman adalah persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Selatan 2019 jumlah kematian ibu di Provinsi Sumatera Selatan adalah 240 dari 233.344 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Muara Enim pada tahun 2019 adalah sebanyak 43 kasus. Sedangkan kematian bayi di Kabupaten Muara Enim pada tahun 2019 adalah 289 per 1.000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak kepelayanan, dan status ekonomi secara simultan dengan pemilihan penolong persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukarami Kabupaten Muara Enim tahun 2021. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dengan metode kuantitatif menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Sukarami Kabupaten Muara Enim berjumlah 65 orang. Sampel penelitian menggunakan metode total sampling, yaitu adalah semua ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Sukarami Kabupaten Muara Enim berjumlah 65 orang. Adapun data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 42 responden dengan jarak ke tempat pelayanan kesehatan dekat yang memilih penolong persalinan tenaga kesehatan sebanyak 29 responden (69%) dan yang memilih penolong persalinan bukan tenaga kesehatan sebanyak 13 orang (31%). Sedangkan dari 23 responden dengan jarak ketempat pelayanan kesehatan jauh yang memilih penolong persalinan tenaga kesehatan sebanyak 8 responden (34,8%) dan yang memilih penolong persalinan bukan tenaga kesehatan sebanyak 15 orang (65,2%). Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dari 38 responden dengan status ekonomi tinggi yang memilih penolong persalinan tenaga kesehatan sebanyak 26 responden (68,4%) dan memilih penolong persalinan bukan tenaga kesehatan sebanyak 12 orang (31,6%). Sedangkan dari 27 responden dengan status ekonomi rendah memilih penolong persalinan tenaga kesehatan sebanyak 11 responden (40,7%) dan memilih penolong persalinan bukan tenaga kesehatan sebanyak 16 orang (59,3%). Kesimpulan dari penelitian ini Ada hubungan jarak kepelayanan dan status ekonomi secara simultan dengan pemilihan penolong persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukarami Kabupaten Muara Enim tahun 2021. Saran untuk pegawai Puskesmas diharapkan dapat melaksanakan program kelas ibu yang sasarannya tidak hanya ibu hamil saja melainkan tokoh masyarakat, tokoh agama, suami dan keluarga ibu hamil, serta meningkatkan pembinaan dukun bayi untuk mendukung pemanfaatan fasilitas kesehatan.