Pengaruh Lokasi Tumbuh Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Salam (Sygium polyanthum)

  • Maha Rani Universitas Kader Bangsa
  • Arif Setiawansyah
  • Mauritz Pandapotan Marpaung

Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid, terpenoid, dan eugenol yang berkhasiat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi tumbuh terhadap aktivitas antioksidan ekstrak daun salam. Penelitian dilakukan pada bulan April–Agustus 2024 di Laboratorium Farmasi Universitas Kader Bangsa Palembang dan Laboratorium Kimia STIK Siti Khadijah Palembang. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder, sedangkan aktivitas antioksidan dianalisis menggunakan metode DPPH dengan vitamin C sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun salam dari dataran tinggi memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC₅₀ sebesar 5,603 ppm, diikuti oleh dataran sedang (8,583 ppm), dan dataran rendah (9,280 ppm). Vitamin C sebagai kontrol positif menunjukkan nilai IC₅₀ sebesar 8,554 ppm. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p < 0,05) antara lokasi tumbuh terhadap aktivitas antioksidan. Hasil ini menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian lokasi tumbuh memengaruhi kandungan senyawa aktif dan kekuatan aktivitas antioksidan ekstrak daun salam

Published
2025-08-31