Gambaran Angka Kejadian Tuberculosis Paru di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2007-2018
Abstract
World Health Organization (WHO) mencanangkan strategi ‘End Tuberculosis’, yang merupakan bagian dari Sustainable Development Goals, dengan satu tujuan yaitu untuk mengakhiri epidemi tuberkulosis di seluruh dunia. Perspektif epidemiologi melihat kejadian penyakit sebagai hasil interaksi antar tiga komponen pejamu (host), penyebab (agent), dan lingkungan (environment) dapat ditelaah faktor risiko dari simpulsimpul tersebut. Pada sisi pejamu, kerentanan terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang pada saat itu. TB menyebar melalui udara tatkala batuk dan berdahak. Penularan terjadi melalui udara (airborne spreading) dari “droplet” infeksi. Sumber infeksi adalah penderita TB Paru yang membatukkan dahaknya, dimana pada pemeriksaan hapusan dahaknya umumnya ditemukan BTA positif. Jumlah angka kejadian TB paru di Sumatera Selatan sebesar 0,53% pada tahun 2018. Sedangkan di Indonesia sebesar 0,73% pada tahun 2010. Perlu di analisis apa saja faktor yang berhubungan dengan kejadian TB Paru di Sumatera Selatan.
Kata kunci: TB Paru, kejadian TB Paru, Sumatera Selatan
Copyright (c) 2022 Yuslita Eli Yuslita Eli Martin, Ria Wulandari, Lela Handayani, Ferly Oktriyedi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.