Gambaran Gizi pada Balita di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2007-2018

  • Phetri Hearisa Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKE Al. Maarif Baturaja
  • Ria Wulandari Program Studi Akademi Keperawatan, Fakultas Kebidanan dan Keperawatan, Universitas Kader Bangsa Palembang
  • Lela Handayani
  • Ferly Oktriyedi Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Kader Bangsa Palembang

Abstract

Negara Indonesia dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat yang sehat diperlukan asupan gizi yang cukup. Masalah gizi kurang pada balita masih menjadi masalah mendasar di dunia. Penderita kurang gizi mencapai 104 juta anak di dunia. Masalah balita pendek menggambarkan adanya masalah gizi kronis. Seperti masalah gizi lainnya, tidak hanya terkait masalah kesehatan, namun juga dipengaruhi berbagai kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi balita kesehatan. Kebutuhan gizi untuk anak pada awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat penting. Kekurangan gizi dapat memberikan konsekuensi buruk yang tidak bisa dihindari, dimana manifestasi terburuk dapat menyebabkan kematian. Balita yang gizinya kurang itu yang paling banyak pada tahun 2010. Gizi baik meningkat pada tahun 2018. Gizi lebih paling tinggi pada tahun 2013. Perlu di analisis apa saja faktor yang berhubungan dengan keladian gizi buruk di Sumatera Selatan.

 

Kata kunci: gizi balita, gizi buruk, sumatera selatan, riskesdas

Published
2022-07-06
How to Cite
Hearisa, P., Wulandari, R., Handayani, L., & Oktriyedi, F. (2022). Gambaran Gizi pada Balita di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2007-2018. JOURNAL OF SAFETY AND HEALTH, 2(1), 61-66. https://doi.org/10.54816/josh.v2i1.504